Antibiotik beta laktam
merupakan golongan antibiotika yang pertama kali ditemukan. Meskipun sampai
sekarang banyak golongan antibiotika dengan berbagai variasi sifat dan
efaktivitasnya terhadap bakteri, namun demikian antibiotika ini masih sering
dipergunakan sebagai obat pertama dalam mengatasi suatu infeksi. Golongan
antibiotika ini secara umum tidak tahan terhadap pemanasan, mudah rusak suasana
asam dan basa serta dapat diinaktifkan oleh enzim beta laktamase.
Golongan antibiotika
yang memiliki kesamaan komponen struktur berupa adanya cincin beta-laktam dan umumnya digunakan
untuk mengatasi infeksi
bakteri.
Terdapat sekitar ± 56 macam antibotik beta-laktam yang memiliki antivitas antimikrobial pada bagian cincing
beta-laktamnya dan apabila cincin tersebut dipotong oleh mikroorganisme
maka akan terjadi resistensi
terhadap antibiotik tersebut.
Mekanisme kerja
Antibiotik beta-laktamase bekerja membunuh bakteri dengan
cara menginhibisi sintesis dinding selnya. Pada proses pembentukan dinding sel,
terjadi reaksi transpeptidasi yang dikatalis oleh enzim transpeptidase dan
menghasilkan ikatan silang antara dua rantai peptida-glukan. Enzim transpeptidase yang
terletak pada membran sitoplasma bakteri tersebut juga dapat mengikat antibiotik
beta-laktam sehingga menyebabkan enzim ini tidak mampu mengkatalisis reaksi transpeptidasi walaupun
dinding sel tetap terus dibentuk. Dinding sel
yang terbentuk tidak memiliki ikatan silang dan peptidoglikan
yang terbentuk tidak sempurna sehingga lebih lemah dan mudah terdegradasi.
Pada kondisi normal, perbedaan tekanan osmotik di dalam sel
bakteri gram negatif dan di lingkungan akan membuat terjadinya lisis sel.
Selain itu, kompleks protein transpeptidase dan antibiotik beta-laktam akan
menstimulasi senyawa autolisin yang dapat mendigesti dinding sel bakteri
tersebut. Dengan demikian, bakteri yang kehilangan dinding sel
maupun mengalami lisis akan mati.
Jenis-jenis
v Penisilin
Penisilin merupakan asam organik,
terdiri dari satu inti siklik dengan satu rantai samping. Inti siklik terdiri
dari cincin tiazolidin dan cincin beta laktam. Rantai samping merupakan gugus
amino bebas yang dapat mengikat berbagai jenis radikal . dengan mengikat
berbagai radikal pada gugus amino bebas tersebut akan diperoleh berbagai jenis penisilin,
misalnya penisilin G, radikalnya adalah gugus benzil. Penisilin G untuk
suntikan biasanya tersedia dalam garam N atau K. Bila atom H pada gugus
karboksil diganti dengan prokain, diperoleh penisilin G prokain yang sukar
larut dalam air, sehingga dengan suntikan IM akan didapat absorbsi yang lambat,
masa kerja lambat.
Berdasarkan spektrum
aktivitas antimikrobialnya, penisilin
terbagi menjadi 4 kelompok, yaitu penisilin dini (terdahulu), penisilin spektruk luas, penisilin
anti-stafilokokal, dan penisilin anti-pseudomonal (spektrum diperluas).
Penisilin dini secara aktif mampu melawan bakteri
yang sensitif, seperti golongan Streptococcus beta-hemolitik, Streptococcus alfa-hemolitik dikombinasikan dengan aminoglikosida), pneumococcus, meningococcus, dan kelompok Clostridium selain C. difficile.
Contoh dari penisilin terdahulu adalah penisilin G dan penisilin V.
Penisilin spektrum luas
memiliki kemampuan untuk melawan bakteri enterik dan lebih mudah
diabsorpsi oleh bakteri
gram negatif namun masih rentan terhadap degradasi
beta-laktamase, contohnya ampisilin, amoksisilin, mesilinam, bacampicillin, dll. Penisilin anti-stafilokokal
dikembangkan pada tahun 1950-an untuk mengatasi S. aureus yang
memproduksi beta-laktamase dan memiliki keunggulan tahan terhadap aktivitas
beta-laktamase. Contoh dari golongan ini adalah methicillin dan cloxacillin. Penisilin
anti-pseudomonal dibuat untuk mengatasi infeksi bakteri gram negatif basil,
termasuk Pseudomonas aeruginosa, contoh dari penisilin
golongan ini adalah carbenicillin, ticarcillin, Azlocillin, dan piperacillin.
Aktivitas
kerrja
Penisilin Menghambat pembentukan
mukopeptida yang diperlukan untuk sintesis dinding mikroba. Terhadap mikroba
yabg sensitif, penislin akan menghasilkan efek bakterisid.
Golongan
Beta Laktam lainnya.
v Sefalosporin
Antibioik
sefalosporin terbagi menjadi 4 generasi,
·
Pertama adalah cephalothin dan cephaloridine
yang sudah tidak banyak digunakan. In vitro sefalosporin golongan pertama
memperlihatkan spektrum antimikroba yang terutama aktif terhadap kuman Gram-
positif. Keunggulannya dari penisilin ialah aktifitasnya terhadap bakteri
penghasil penisilinase. Golongan ini efektif terhadap kuman gram positif.
Keunggulannya dari penisilin ialah aktifitas terhadap bakteri pengasil penisilinase.
Golongan ini efektif terhadap sebagian besar S. Aureus dan streptococus Pyogenes, S. Viridans dan S. Pneumoniae.
·
Generasi kedua (antara lain: cefuroxime,
cefaclor, cefadroxil, cefoxitin, dll.) digunakan secara luas untuk mengatasi infeksi berat dan
beberapa di antaranya memiliki aktivitas melawan bakteri anaerob.. Golongan ini
kurang aktif terhadap bakteri gram positif dibandingkan dengan generasi
pertama, tetapi lebih aktif terhadap kuman gram negatif misalnya H. Influenzae,
P mirabilis, E. Coli dan klebsiella. Terhadap P.aeuriginosa dan enteroan empedu
golongan ini tidak dianjurkan karena dikhawatirkan enterokokus termasuk salah
satu penyebab infeksi.
·
Generasi ketiga dari sefalosporin (di antaranya:
ceftazidime, cefotetan, latamoxef, cefotetan, dll.) dibuat pada tahun 1980-an
untuk mengatasi infeksi sistemik berat
karena bakteri
gram
negatif-basil.
·
Generasi keempat dari sefalosforin
Antibiotika golongan
ini (misalnya sefepim, dan sefpirom) mempunyai spektrum aktifitas lebih luas
dari generasi ketiga dan lebih stabil pada hidrolisis oleh betalaktamase.
Antibiotika tersebut dapat berguna untuk mengatasi infeksi kuman yang resisten
terhadap generasi ketiga.
v Carbapenem
Hanya
terdapat satu agen antibiotik dari golongan carbapenem yang digunakan untuk
perawatan klinis, yaitu imipenem yang memiliki kemampuan antibakterial yang sangat
baik untuk melawan bakteri gram negatif-basil (termasuk P. aeruginosa, Staphylococcus,
dan bacteroides).
Penggunaan imipenem harus dikombinasikan dengan inhibitor enzim tertentu untuk
melindunginya dari degragasi enzim dari liver di dalam tubuh.
v Monobactam
Golongan
ini memiliki struktur cincin beta-laktam yang tidak terikat ke cincin kedua
dalam molekulnya. Salah satu antibiotik golongan ini yang umum digunakan adalah
aztreonam yang aktif melawan berbagai bakteri gram negatif, termasuk P. Aerugino.
Daftar pustaka
www.wikipedia.com
farmakologi
dan terapi edisi 5 halaman 664- 693
